Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi
fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan
kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak
properti.
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur
berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan
kualitas lingkungan.
Pencemaran Udara
Klasifikasi Pencemar Udara :
1. Pencemar primer : pencemar yang di timbulkan langsung dari
sumber pencemaran udara.
2. Pencemar sekunder : pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik.
Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik.
Pencemaran Udara
Jenis-jenis Bahan
Pencemar:
- Karbon monoksida (CO)
- Nitrogen dioksida (N02)
- Sulfur Dioksida (S02)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (03 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)
- Nitrogen dioksida (N02)
- Sulfur Dioksida (S02)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (03 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)
Penyebab Utama Pencemaran Udara :
Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar,
diperkirakan 70 % pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan
bermotor.
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
- Sepeda motor 207 %
- Mobil penumpang 177 %
- Mobil barang 176 %
- Bus 138 %
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
- Sepeda motor 207 %
- Mobil penumpang 177 %
- Mobil barang 176 %
- Bus 138 %
Pencemaran Udara akibat Kendaraan Bermotor
Dampak Pencemaran
Udara :
- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
Sampah semakin memperparah Pencemaran Udara
Solusi :
+ Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak
bagi industri yang melakukan pencemaran udara.
+ Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
+ Menghemat Energi yang digunakan.
+ Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
+ Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
+ Menghemat Energi yang digunakan.
+ Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
Penyebab dan dampak pencemaran air oleh limbah
pemukiman sepertinya
menjadi salah satu sumber utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan
dampak paling kentara terutama pada masyarakat perkotaan di Indonesia.
Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab
pencemaran air diakibatkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Dan pada
akhirnya pencemaran air ini juga memberikan dampak dan akibat merugikan bagi
manusia itu pula.
Pnaegagunn deterjen
yang berlebihan merangsang tumbuhnya eceng gondok (gambar wikipedia)
Sebagaimana pernah saya tulis dalam artikelPencemaran
Air di Indonesia, pencemaran air merupakan suatu perubahan
keadaan tempat penampungan air yang mengakibatkan menurunnya kualitas air
sehingga air tidak dapat dipergunakan lagi sesuai peruntukannya. Perubahan ini
diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Limbah Pemukiman. Salah satu penyebab pencemaran air
adalah aktivitas manusia yang kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman
atau limbah rumah tangga.
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik
berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik
adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti sisa
sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik seperti
kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan,
logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh
bakteri (non biodegrable).
Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah
pemukiman yang paling potensial mencemari air. Padahal saat ini hampir setiap
rumah tangga menggunakan deterjen.
Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman
mendatangkan akibat atau dampak diantaranya:
§
Berkurangnya jumlah
oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh
bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
§
Sampah anorganik ke
sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses
fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
§
Deterjen sangat sukar
diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama
di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
§
Penggunaan deterjen
secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau
danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok (Eichhornia
crassipes).
§
Pertumbuhan ganggang
dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau
sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan
terhambatnya proses fotosintesis.
§
Tumbuhan air (eceng
gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses pembusukan tumbuhan ini
akan menghabiskan persediaan oksigen.
§
Material pembusukan
tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber
atau penyebab pencemaran air juga disebabkan oleh limbah pertanian, limbah
industri, dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah pertambangan.
Menangani Limbah Pemukiman. Perlu kesadaran dari semua lapisan
masyarakat untuk berlaku bijak dengan limbah rumah tangga yang dihasilkannya.
Pengelolaan sampah, perubahan gaya hidup dan
pola pikir tentang sampah, melakukan 3R(Reuse Reduce dan
Recycle), serta tidak membuang sampah terutama di sungai dan tempat penampungan
air semisal sungai dan danau perlu dilakukan oleh semua pihak untuk mengurangi
dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah rumah tangga (pemukiman).
Dan semua itu hanya bisa diwujudkan dengan sebuah tindakan kecil
sebagai awalan; memulai dari diri sendiri!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar